Bagi yang hobi pemancar tentunya tidak terlepas dari alat yang dinamakan SWR atau VSWR(Voltage Standing Wave Ratio). VSWR adalah perbandingan antara tegangan maksimum dan minimum pada suatu
gelombang berdiri akibat adanya pantulan gelombang yang disebabkan
tidak matching-nya impedansi input antena dengan saluran feeder. Alat VSWR biasanya digabung dengan alat POWER METER yang berfungsi untuk mengukur kekuatan daya pancar pemancar yang diukur dengan Watt. Salah satu alat VSWR ini yang beredar di pasaran salah satunya adalah SWR & Power Meter Maldol HS 260S. SWR type ini banyak digunakan oleh para penggemar pesawat pemancar karena selain harganya yang murah kualitasnyapun bisa diandalkan. Untuk mengetahui cara menggunakan alat SWR ini saya mengutip penjelasan teman saya Kang Joe Ponorogo beliau adalah penggemar elektronika khususnya dalam pembuatan pesawat pemancar,
Cara Penggunannya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui daya pemancar dibawah 12 Watt :
• Pasang Dummyload sebagai pengganti antenna pada konektor output SWR
• Posisikan saklar pada posisi Pwr dan skala pada 12W
• Nyalakan pemancar dan lihat nilai yang ditunjukkan oleh jarum pada skala power meter.
2. Untuk mengetahui daya pemancar diatas 12 watt dan dibawah 240 watt :
• Pasang Dummyload sebagai pengganti antenna pada konektor output SWR
• Posisikan saklar pada posisi Pwr dan skala pada 240W
• Nyalakan pemancar dan lihat nilai yang ditunjukkan oleh jarum pada skala power meter.
3. Untuk mengetahui nilai SWR (Impedansi) pada pemancar :
• Pasang Dummyload sebagai pengganti antenna pada konektor output SWR.
• Posisikan saklar pada posisi SWR
• Saklar skala 12w/240w tidak berpengaruh
• Putar potensio pada posisi minimal
• Nyalakan pemancar
• Putar potensio sampai jarum pada skala power meter menunjukkan angka maksimal 12w/240w
• Lihat jarum SWR
• Itulah nilai SWR yang didapat
4. Untuk mengetahui nilai SWR (Impedansi) pada antenna (Setting antenna) :
• Pasang antenna pada konektor output SWR menggunakan kabel coaxial dengan impedansi yang sesuai (biasanya 50 Ohm)
• Posisikan saklar pada posisi SWR
• Saklar skala 12w/240w tidak berpengaruh
• Putar potensio pada posisi minimal
• Nyalakan pemancar
• Putar potensio sampai jarum pada skala power meter menunjukkan angka maksimal 12w/240w
• Lihat jarum SWR
• Itulah nilai SWR yang didapat
NB :
• Tune pemancar sampai mendapatkan power terbesar dengan nilai swr terendah (Impedansi sesuai dengan beban/dummyload)
• Tune antenna sampai mendapatkan nilai SWR terendah. Semakin rendah/kecil nilai swr semakin bagus.
• Untuk pengerjaan pemancar FM atau HT impedansi yang digunakan biasanya 50 Ohm
• Dummyload bisa dibuat dengan memparalel Resistor 1 Kilo Ohm 2 Watt sebanyak 20 biji (hasil akhir parallel = 50 Ohm)
Untuk membeli alat SWR ini anda bisa mendapatkannya di Toko Elektronika atau anda bisa menghubungi Kang Joe Ponorogo (Yuhana Agung Satria) di alamat Facebook nya. Beliau juga menjual SWR type ini baik yang masih asli dari pabrik maupun yang sudah dimodifikasi dan dikalibrasi, jadi anda tinggal menggunakannya.
Cara Penggunannya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui daya pemancar dibawah 12 Watt :
• Pasang Dummyload sebagai pengganti antenna pada konektor output SWR
• Posisikan saklar pada posisi Pwr dan skala pada 12W
• Nyalakan pemancar dan lihat nilai yang ditunjukkan oleh jarum pada skala power meter.
2. Untuk mengetahui daya pemancar diatas 12 watt dan dibawah 240 watt :
• Pasang Dummyload sebagai pengganti antenna pada konektor output SWR
• Posisikan saklar pada posisi Pwr dan skala pada 240W
• Nyalakan pemancar dan lihat nilai yang ditunjukkan oleh jarum pada skala power meter.
3. Untuk mengetahui nilai SWR (Impedansi) pada pemancar :
• Pasang Dummyload sebagai pengganti antenna pada konektor output SWR.
• Posisikan saklar pada posisi SWR
• Saklar skala 12w/240w tidak berpengaruh
• Putar potensio pada posisi minimal
• Nyalakan pemancar
• Putar potensio sampai jarum pada skala power meter menunjukkan angka maksimal 12w/240w
• Lihat jarum SWR
• Itulah nilai SWR yang didapat
4. Untuk mengetahui nilai SWR (Impedansi) pada antenna (Setting antenna) :
• Pasang antenna pada konektor output SWR menggunakan kabel coaxial dengan impedansi yang sesuai (biasanya 50 Ohm)
• Posisikan saklar pada posisi SWR
• Saklar skala 12w/240w tidak berpengaruh
• Putar potensio pada posisi minimal
• Nyalakan pemancar
• Putar potensio sampai jarum pada skala power meter menunjukkan angka maksimal 12w/240w
• Lihat jarum SWR
• Itulah nilai SWR yang didapat
NB :
• Tune pemancar sampai mendapatkan power terbesar dengan nilai swr terendah (Impedansi sesuai dengan beban/dummyload)
• Tune antenna sampai mendapatkan nilai SWR terendah. Semakin rendah/kecil nilai swr semakin bagus.
• Untuk pengerjaan pemancar FM atau HT impedansi yang digunakan biasanya 50 Ohm
• Dummyload bisa dibuat dengan memparalel Resistor 1 Kilo Ohm 2 Watt sebanyak 20 biji (hasil akhir parallel = 50 Ohm)
Untuk membeli alat SWR ini anda bisa mendapatkannya di Toko Elektronika atau anda bisa menghubungi Kang Joe Ponorogo (Yuhana Agung Satria) di alamat Facebook nya. Beliau juga menjual SWR type ini baik yang masih asli dari pabrik maupun yang sudah dimodifikasi dan dikalibrasi, jadi anda tinggal menggunakannya.